Popular Posts

Tuesday, February 28, 2017

Makalah Kromatografi

Klorofil  juga merangsang pembentukan darah karena menyediakan bahan dasar dari pembentuk haemoglobin. Peran ini disebabkan  karena struktur klorofil  yang  menyerupai  hemoglobin darah dengan perbedaan pada atom penyusun inti dari cincin porfirinnya. Salah satu suplemen makanan  yang  telah  dikonsumsi  adalah  liquid  chlorophyll 

Klorofil  adalah  pigmen  hijau  fotosintetis  yang  terdapat  dalam  tanaman,  Algae  dan  Cynobacteria. nama  "chlorophyll" berasal  dari bahasa Yunani kuno:  choloros = green  (hijau), and  phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan  dalam  proses  fotosintetis  yaitu  suatu  proses  biokimia  dimana  tanaman  mensintesis karbohidrat  (gula  menjadi  pati),  dari  gas  karbon  dioksida  dan  air  dengan  bantuan  sinar  matahari (Yuniwati dkk, 2012).
Klorofil  atau  pigmen  utama  tumbuhan  banyak dimanfaatkan sebagai  food  suplement  yang dimanfaatkan  untuk  membantu  mengoptimalkan  fungsi  metabolik,  sistem  imunitas,  detoksifikasi,  meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan sistem hormonal. Klorofil  juga merangsang pembentukan darah karena menyediakan bahan dasar dari pembentuk haemoglobin. Peran ini disebabkan  karena struktur klorofil  yang  menyerupai  hemoglobin darah dengan perbedaan pada atom penyusun inti dari cincin porfirinnya. Salah satu suplemen makanan  yang  telah  dikonsumsi  adalah  liquid  chlorophyll  atau  chlorophyillin  yang  berbahan  dasar dari  ekstrak  klorofil  daun  alfalfa  (Medicago  sativa  L.).  Suplemen  tersebut  telah  banyak diperdagangkan sebagai suplemen siap saji. Selain berbahan dasar tanaman alfalfa, suplemen siap saji berbahan  dasar klorofil juga sudah diproduksi dari alga contohnya  Spirulina  sejenis alga biru hijau, dan Chlorella sejenis alga hijau (Yuniwati dkk, 2012).
            Klorofil  merupakan  pigmen  hijau  tumbuhan  dan  merupakan  pigmen  yang  paling  penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil  chlorobium  650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b dan klorofil  chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesis (Yuniwati dkk, 2012).
Klorofil pada tumbuhan ada dua  macam,  yaitu klorofil a dan  klorofil b. Perbedaan kecil antara struktur kedua  klorofil pada sel  keduanya terikat pada protein. Sedangkan perbedaan  utama antar  klorofil  dan  heme  ialah  karena  adanya  atom  magnesium  (sebagai  pengganti  besi)  di  tengah cincin profirin, serta samping hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol (Yuniwati dkk, 2012).
Kloroplas berasal  dari  proplastid  kecil  (plastid  yang  belum  dewasa,  kecil  dan  hampir  tak  berwarna,  dengan sedikit atau tanpa  membran  dalam). Pada  umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur  yang tak terbuahi,  sperma  tak  berperan  disini.  Proplastid  membelah  pada  saat  embrio  berkembang,  dan berkembang  menjadi  kloroplas  ketika  daun  dan  batang  terbentuk.  Kloroplas  muda  juga  aktif membelah,  khususnya  bila  organ  mengandung  kloroplas  terpajan  pada  cahaya.  Jadi,  tiap  sel  daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya bias dilihat dengan mikroskop elektron  (Salisbury dan Ross, 1995).
Struktur  klorofil  berbeda-beda  dari  struktur  karotenoid,  masing-masing  terdapat  penataan selang-seling ikatan kovalen tunggal dan ganda. Pada klorofil, sistem ikatan yang berseling mengitari cincin  porfirin,  sedangkan  pada  karotenoid  terdapat  sepasang  rantai  hidrokarbon  yang menghubungkan struktur cincin terminal. Sifat inilah yang memungkinkan molekul-molekul menyerap cahaya  tampak  demikian  kuatnya,  yakni  bertindak  sebagai  pigmen.  Sifat  ini  pulalah  yang memungkinkan  molekul- molekul  menyerap  energi  cahaya  yang  dapat  digunakan  untuk  melakukan fotosintesis (Salisbury dan Ross, 1995).
Antosianin banyak terdapat dalam buah, bunga, dan daun yang memberikan warna merah sampai biru. Salah satu tumbuhan yang diduga mengandung antosianin adalah tumbuhan Miana Coleus sp L. Tanaman Miana berkembang di Indonesia sebagai tanaman  hias, tanaman ini tergolong famili  Lamiaceae Antosianin  seperti pigmen alami lainnya memiliki tingkat kestabilan yang rendah. Dapat terurai selama proses ekstraksi, pemurnian, dan selama penyimpanan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan dari antosianin ini adalah pH, suhu, cahaya dan tipe pelarut. Antosianin stabil memberikan warna merah orange pada pH rendah, sedangkan dalam suasana basa antosianin berwarna biru-ungu atau kadang-kadang kuning (Hardiyanti dkk, 2013).
Pada abad ke-19, prinsip-prinsip kromatografi (Yunani; chroma = warna + graphien = menulis) ditemukan oleh seorang ahli kimia Rusia.mula-mula metoda ini hanya digunakan untuk memisahkan zat-zat yang mempunyai warna saja, yaitu pigmen-pigmen. Tetapi, paa tahun 1930-an kromatografi mulai digunakan untuk memisahkan zat-zat yang tidak berwarna (Johannes dkk, 2014).
Bacaan:
Devlin, M.R. 1975. Plant Physiology. Rinehart Book Corporation A Subsidiari of Reinold Inc.New York.

Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah Bengkulu.  Bengkulu.

Harborne, 1997.  Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta.

Hatta, 2002.  Fisiologi Tanaman, PT Bina Aksara, Jakarta.

Legender, 1998.  Biologi, ITB, Bandung.

Purwoko, 1999.  Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.

Salisbury,  J.  W.  dan   Ross.   1995.  Fisiologi  Tumbuhan   Jilid   I.    ITB Press. Bandung.

Yuniwati, Murni.  Kusuma,  Ari, Wijaya dan Yunanto Fajar. 2012. Optimasi Kondisi Proses Ekstraksi  Zat  Pewarna  Dalam  Daun Suji Dengan Pelarut Etanol. Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi    (SNAST).   Institut   Sains   & Teknologi  AKPRIND. Yogayakarta.





0 comments:

Post a Comment