Makalah Kromatografi II
Fungsi utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang. (Hatta, 2002). Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b, karotenoid, dan sebagian
Kromatografi merupakan salah satu teknik analisis yang terpenting untuk pemisahan campuran senyawa-senyawa kimia. Pada dasarnya teknik krornatografi terdiri atas dua fase yaitu fase diam (berupa cairan atau padat) dan fase gerak (berupa cairan dan gas). Pemisahan komponen campuran dapat tetjadi karena adanya perbedaan, kecepatan migrasi. Sedangkan perbedaan kecepatan migrasi ini timbul karena adanya perbedaan perbandingan distribusi (penyerapan) dari komponen campuran di antara dua fase tersebut (Mukaromah, 2008).
Kromatografi merupakan salah satu teknik analisis yang terpenting untuk pemisahan campuran senyawa-senyawa kimia. Pada dasarnya teknik krornatografi terdiri atas dua fase yaitu fase diam (berupa cairan atau padat) dan fase gerak (berupa cairan dan gas). Pemisahan komponen campuran dapat tetjadi karena adanya perbedaan, kecepatan migrasi. Sedangkan perbedaan kecepatan migrasi ini timbul karena adanya perbedaan perbandingan distribusi (penyerapan) dari komponen campuran di antara dua fase tersebut (Mukaromah, 2008).
Pigmen
pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau,
yakni klorofil a dan klorofil b. Juga terdapat pigmen kuning sampai jingga yang
digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu karotenoid
hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen. Karotenoid tertentu
juga ditemukan pada sellimut kloroplas yang memberinya warna kekuningan,
sedangkan klorofil tidak dijumpai pada selimut tersebut (Legender, 1998).
Fungsi
utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap
solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian
dilepas sebagai bahang. (Hatta, 2002). Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas
memindahkan energinya untuk perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk
alasan ini, klorofil b, karotenoid, dan sebagian beasr dari molekul-molekul
klorofil a terkadang dinamai pigmen antena. Masing-masing disetel untuk
menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya secara paling efisien. Kemudian
eneergi yang diterima diteruskan kepada P700 atau kepada P680. Hanya P700 dan
P680 teroksidasi manakala cahaya mengenai kloroplas utuh. Karena peran redoks
genting yang dilakukan, maka P700 dan P680 disebut pigmen pusat reaksi.
(Purwoko, 1999).
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga
terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin. Karotenoid mampu
menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan. Karotenoid memantulkan cahaya
merah, jingga, dan kuning. Karotenoid ini banyak ditemukan pada bunga, buah dan
sayuran. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin
banyak ditemukan pada bunga.
Fikobilin banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
(Legender, 1998)
Karotenoid
dapat berupa karotin (C40 H 56) berwarna jingga dan
xantofil (C40 H56 O2) berwarna kuning. Adanya
kloroplas pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan dapat berasimilasi karena di dalam
kloroplas terdapat klorofil yang dapat menangkap sinar matahari untuk memasak
makanan. (Harborne, 1987)
Pada
tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55 H72
O5 N4 Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55
H70 O6 N4 Mg) yang berwarna hijau muda.
Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm),
sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya
berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid (Purwoko, 1999).
Klorofil
menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata
(visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum
kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya
tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil dapat
menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya
melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar
dengan panjang gelombang antara 400-700 nm (Hatta, 2002).
Klorofil pada tumbuhan
ada dua macam,yaitu klorofil A dan klorofil B. Perbedaan kecil antar kedua
klorofil pada sel keduanya terikat pada protein. Sedangkan perbedaan utama
kedua klorofil ialah karena adanya atom magnesium (sebagai pengganti besi) di
tengah cincin profirin,serta samping hidrokarbon yang panjang yaitu rantai
fitol (Santoso, 2004).
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada pembentukan klorofil antara lain gen, bila gen untuk klorofil
tidak ada maka, tanaman tidak akan memiliki klorofil. Unsur N, Mg, Fe merupakan
unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Bila kekurangan air
akan terjadi desintegrasi klorofil (Santoso, 2004).
Antara klorofil A dan
B mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil A di samping bisa
menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa merubah energi cahaya dan tak
bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari
klorofil B ke klorofil A. Klorofil B ini tidak larut dalam etanol tapi dapat
larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini dapat larut dalam senyawa
aseton (Devlin,1975).
Bacaan:
Devlin, M.R. 1975. Plant
Physiology. Rinehart Book Corporation A Subsidiari of Reinold Inc.New
York.
Santoso.
2004. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Bengkulu.
Harborne, 1997. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta.
Hatta, 2002. Fisiologi
Tanaman, PT Bina Aksara, Jakarta.
Legender, 1998. Biologi, ITB, Bandung.
Purwoko, 1999. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB
Press, Bandung.
Salisbury, J.
W. dan Ross.
1995. Fisiologi Tumbuhan
Jilid I. ITB Press. Bandung.
Yuniwati,
Murni. Kusuma, Ari, Wijaya dan Yunanto Fajar. 2012. Optimasi
Kondisi Proses Ekstraksi Zat Pewarna
Dalam Daun Suji Dengan Pelarut
Etanol. Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST).
Institut Sains & Teknologi AKPRIND. Yogayakarta.
0 comments:
Post a Comment