Popular Posts

Sunday, March 5, 2017

Makalah Kromatografi II

Fungsi utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan  cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang. (Hatta, 2002). Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b, karotenoid, dan sebagian

Kromatografi merupakan  salah satu  teknik  analisis  yang terpenting  untuk pemisahan campuran  senyawa-senyawa kimia. Pada dasarnya  teknik  krornatografi terdiri  atas dua fase  yaitu  fase  diam (berupa  cairan  atau padat)  dan  fase  gerak (berupa  cairan  dan  gas).  Pemisahan komponen  campuran  dapat  tetjadi  karena adanya perbedaan, kecepatan  migrasi. Sedangkan  perbedaan  kecepatan  migrasi ini  timbul karena  adanya  perbedaan perbandingan  distribusi  (penyerapan)  dari komponen  campuran  di antara  dua  fase tersebut (Mukaromah, 2008).
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b. Juga terdapat pigmen kuning sampai jingga yang digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu karotenoid hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen. Karotenoid tertentu juga ditemukan pada sellimut kloroplas yang memberinya warna kekuningan, sedangkan klorofil tidak dijumpai  pada selimut tersebut (Legender, 1998).
 Fungsi utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan  cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang. (Hatta, 2002). Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b, karotenoid, dan sebagian beasr dari molekul-molekul klorofil a terkadang dinamai pigmen antena. Masing-masing disetel untuk menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya secara paling efisien. Kemudian eneergi yang diterima diteruskan kepada P700 atau kepada P680. Hanya P700 dan P680 teroksidasi manakala cahaya mengenai kloroplas utuh. Karena peran redoks genting yang dilakukan, maka P700 dan P680 disebut pigmen pusat reaksi. (Purwoko, 1999).
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin. Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan. Karotenoid memantulkan cahaya merah, jingga, dan kuning. Karotenoid ini banyak ditemukan pada bunga, buah dan sayuran. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga. Fikobilin banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria. (Legender, 1998)
Karotenoid dapat berupa karotin (C40 H 56) berwarna jingga dan xantofil (C40 H56 O2) berwarna kuning. Adanya kloroplas pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan dapat berasimilasi karena di dalam kloroplas terdapat klorofil yang dapat menangkap sinar matahari untuk memasak makanan. (Harborne, 1987)
Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55 H72 O5 N4 Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55 H70 O6 N4 Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid (Purwoko, 1999).
Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible).  Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil.  Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm (Hatta, 2002).
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam,yaitu klorofil A dan klorofil B. Perbedaan kecil antar kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein. Sedangkan perbedaan utama kedua klorofil ialah karena adanya atom magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin,serta samping hidrokarbon yang panjang yaitu rantai fitol (Santoso, 2004).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan klorofil antara lain gen, bila gen untuk klorofil tidak ada maka, tanaman tidak akan memiliki klorofil. Unsur N, Mg, Fe merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil (Santoso, 2004).
Antara klorofil A dan B mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil A di samping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa merubah energi cahaya dan tak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil B ke klorofil A. Klorofil B ini tidak larut dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini dapat larut dalam senyawa aseton (Devlin,1975).

Bacaan:
Devlin, M.R. 1975. Plant Physiology. Rinehart Book Corporation A Subsidiari of Reinold Inc.New York.

Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah Bengkulu.  Bengkulu.

Harborne, 1997.  Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia, Jakarta.

Hatta, 2002.  Fisiologi Tanaman, PT Bina Aksara, Jakarta.

Legender, 1998.  Biologi, ITB, Bandung.

Purwoko, 1999.  Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, ITB Press, Bandung.

Salisbury,  J.  W.  dan   Ross.   1995.  Fisiologi  Tumbuhan   Jilid   I.    ITB Press. Bandung.

Yuniwati, Murni.  Kusuma,  Ari, Wijaya dan Yunanto Fajar. 2012. Optimasi Kondisi Proses Ekstraksi  Zat  Pewarna  Dalam  Daun Suji Dengan Pelarut Etanol. Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi    (SNAST).   Institut   Sains   & Teknologi  AKPRIND. Yogayakarta.






0 comments:

Post a Comment