Makalah Absorpsi Unsur Hara
Proses penyerapan pada tanaman terjadi karena adanya proses
difusi, osmosis, transport aktif, imbibisi sebagai sistem transport air,
mineral dan hasil metabolisme. Imbibisi merupakan proses penyerapan air dan
mineral ke dalam ruang antar dinding sel sehingga dinding sel akan mengembang,
proses ini berdasar pada gaya tarik menarik antar molekul. Dinding sel yang
mengembang ini
merupakan akibat masuknya air, proses masuknya air dan mineral
ini karena adanya perbedaan tekanan antara lingkungan koloid pada tanah dan
perakaran tanah. Konsentrasi koloid tanah lebih tinggi dibanding konsentrasi
pada daerah akar sehingga air dan mineral mengalir pada daerah perakaran.
Selain itu, air masuk ke perakaran akibat adanya daya tarik keatas hasil dari
proses transpirasi (Abror, 2012).
Absorpsi adalah proses
pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut
pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang
akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik)
atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia).
Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu
dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia
mengungguli absorpsi fisik (Rahayu, 2009).
Unsur-unsur hara
tanaman adalah unsur-unsur kimia tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
pertumbuhan yang normal. Tidak tersedianya unsur hara bagi tanaman akan
menyebabkan pertumbuhannya terganggu, tampaknya gejala-gejala kekurangan
(defisiensi) dan menurunnya produksi
(Nur, 2011).
Tanaman merupakan suatu
organisme yang dapat dibilang paling banyak melakukan penyerapan utamanya pada
unsur air dan mineral tanah. Penyerapan ini dilkukan sebagai salah satu
kesatuan system metabolisme dalam tanaman. Tanaman melakukan penyerapan atau
absorbs untuk menyebarkan hasil-hasil metabolisme utamanya hasil fotosintesis
dan transport energy ke seluruh tubuh. Hasil transport ini berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat-zat yang ditransport ini
termasuk unsure-unsur hara yang ada dalam tanah maupun hara yang ditambahkan
pada tanaman. Hara-hara ini diserap dalam bentuk ion-ion oleh perakaran tanaman
yang selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menyuplai setiap aktivitas
metabolism tanaman (Abror, 2012).
Akar mengabsorbsi air
dengan dengan cara osmosis. Oleh karena itu absorbsi air tanaman mungkin
dilakukan dengan mengndalikan potensial air larutan dimana akar itu berada.
Jika potensial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial sel-sel akar,
maka air dapat masuk dari larutan di luar ke dalam sistem akar. Dengan
meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan
menjadi lebih lambat sampai pergerakan air mungkin akan terbalik (Tim Dosen
Biologi, 2014).
Tumbuhan memperoleh
bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan
unsur hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses
imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif. Proses osmosis yang
terjadi merupakan proses perpindahan air dari daerah yang
berkonsentrasi rendah ke daerah yang berkonsentrasi tinggi melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang
timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut
turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Jika sel
ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel,
air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut.
Peristiwa ini disebut plasmolisis (Larasati, 2011).
Osmosis adalah
pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi rendah (larutan
encer) ke daerah dengan konsentrasi tinggi (larutan pekat) melalui lapisan
semipermeable. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh
proses osmosis. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi
membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Setyaningrum, 2012).
Beraneka ragam unsur
dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh
unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa
unsur yang ditemukan dalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme
atau meracuni tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat
seperti Al, Cd, Ag, dan Pb (Lakitan, 1993).
Konsentrasi garam hara yang tinggi pada suatu tanaman
disebut stress garam. Stres garam merupakan salah satu dari antara enam bentuk
stres tanaman yaitu stress suhu, stres air, stres radiasi, stres bahan kimia, stres
angin, tekanan, bunyi dan lainnya. Stres garam termasuk stres bahan kimia yang
meliputi garam, ion-ion,
gas, herbisida, insektisida dan lain sebagainya. Stres garam terjadi dengan
terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan
dalam tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam tanaman pada tanah salin.
Stres garam meningkat dengan meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat
konsentrasi tertentu yang dapat mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam
yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl, NaSO2, CaCl2,
MgSO2, MgCl2 yang terlarut
dalam air (Harjadi dan Yahya,1988).
Stress garam sangat erat kaitannya dengan potensial osmotik
pada larutan hara. Dengan meningkatnya konsentrasi linarut atau garam hara
(CaCl2), maka potensial osmotik di sekitar tanaman sangat meningkat
sedangkan potensial air murni menurun yang mengakibatkan energi bebas air
menurun. Hal ini menyebabkan jumlah air yang masuk ke dalam akar akan
berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam
tanaman walaupun sebenarnya air di luar tanaman itu cukup. Keadaan yang
demikian dikenal dengan kekeringan fisiologis. Kekeringan fisiologis atau
tingkat salinitas yang cukup parah akan menimbulkan stres dan memberikan
tekanan terhadap pertumbuhan tanaman (Fitter, 1991).
Seperti manusia,
tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan
manusia yang menggunakan bahan organik, tanamana menggunakan bahan anorganik
unruk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman
mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah
air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan
sinarmatahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman
dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik
atau energi disebut metabolsime. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat
memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur
lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme
akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang
kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan (Maharani,
2013).
Unsur hara dapat kontak
dengan permukaan akar melalui tiga cara yaitu secara difusi dalam larutan
tanah, secara pasif terbawa oleh aliran air tanah dan karena akar tumbuh kearah
posisi hara tersebut dalam matriks tanah. Setelah berada pada permukaan akar,
unsur hara diserap tanaman. Lintasan yang dilalui oleh air dan unsur hara yang
terlarut didalamnya pada jaringan akar menuju pembuluh xylem. Jika potensial
osmotik larutan lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar maka air dapat
masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar (Larasati, 2011).
Unsur Hara merupakan senyawa organis
maupun anorganis yang terdapat didalam tanah atau dengan kata lain, unsur hara
merupaka nutrisi yang terkandung di dalam tanah dan dibutuhkan oleh tanaman.
Unsur Hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan tingkat
kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro
dan unsur hara mikro (Maharani, 2013).
Bacaan:
Abror,
U., 2012. Mekanisme Penyerapan Air dan Mineral pada Tumbuhan.
Ulilmoucil.blogspot.com.
Rahayu,
S., 2009. Absorbsi. www.chemistry.com.
Nur,
F., 2011. Unsur Hara Tanaman. Nurlight.blogspot.com.
Setyaningrum,
A., 2012. Osmosis pada Tumbuhan. http://plus.google.com.
Larasati,
P., 2011. Pengaruh Osmotik Konsentrasi Garam Hara Terhadap Absorpsi Air dan
Pertumbuhan Tanaman.student.ipb.ac.id.
Maharani,
Y., 2013. Absorbsi Nutrisi pada Tanaman. http://plus.google.com,
Madjid,
A., 2013. Mekanisme Penyediaan Unsur Hara pada Tanaman. Dasar-dasarilmutanah.blogspot.com.
Anonim,
2014. Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman. http://wordpress.com.
0 comments:
Post a Comment