Popular Posts

Wednesday, April 12, 2017

Makalah Absorpsi Unsur Hara

Proses penyerapan pada tanaman terjadi karena adanya proses difusi, osmosis, transport aktif, imbibisi sebagai sistem transport air, mineral dan hasil metabolisme. Imbibisi merupakan proses penyerapan air dan mineral ke dalam ruang antar dinding sel sehingga dinding sel akan mengembang, proses ini berdasar pada gaya tarik menarik antar molekul. Dinding sel yang mengembang ini
merupakan akibat masuknya air, proses masuknya air dan mineral ini karena adanya perbedaan tekanan antara lingkungan koloid pada tanah dan perakaran tanah. Konsentrasi koloid tanah lebih tinggi dibanding konsentrasi pada daerah akar sehingga air dan mineral mengalir pada daerah perakaran. Selain itu, air masuk ke perakaran akibat adanya daya tarik keatas hasil dari proses transpirasi (Abror, 2012).
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik (Rahayu, 2009).

Unsur-unsur hara tanaman adalah unsur-unsur kimia tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang normal. Tidak tersedianya unsur hara bagi tanaman akan menyebabkan pertumbuhannya terganggu, tampaknya gejala-gejala kekurangan (defisiensi) dan menurunnya produksi    (Nur, 2011).
Tanaman merupakan suatu organisme yang dapat dibilang paling banyak melakukan penyerapan utamanya pada unsur air dan mineral tanah. Penyerapan ini dilkukan sebagai salah satu kesatuan system metabolisme dalam tanaman. Tanaman melakukan penyerapan atau absorbs untuk menyebarkan hasil-hasil metabolisme utamanya hasil fotosintesis dan transport energy ke seluruh tubuh. Hasil transport ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat-zat yang ditransport ini termasuk unsure-unsur hara yang ada dalam tanah maupun hara yang ditambahkan pada tanaman. Hara-hara ini diserap dalam bentuk ion-ion oleh perakaran tanaman yang selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menyuplai setiap aktivitas metabolism tanaman (Abror, 2012).
Akar mengabsorbsi air dengan dengan cara osmosis. Oleh karena itu absorbsi air tanaman mungkin dilakukan dengan mengndalikan potensial air larutan dimana akar itu berada. Jika potensial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan di luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai pergerakan air mungkin akan terbalik (Tim Dosen Biologi, 2014).
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif. Proses osmosis yang terjadi merupakan proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah ke daerah yang berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis (Larasati, 2011).
Osmosis adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi rendah (larutan encer) ke daerah dengan konsentrasi tinggi (larutan pekat) melalui lapisan semipermeable. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Setyaningrum, 2012).
Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang ditemukan dalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti Al, Cd, Ag, dan Pb (Lakitan, 1993).
Konsentrasi garam hara yang tinggi pada suatu tanaman disebut stress garam. Stres garam merupakan salah satu dari antara enam bentuk stres tanaman yaitu stress suhu, stres air, stres radiasi, stres bahan kimia, stres angin, tekanan, bunyi dan lainnya. Stres garam termasuk stres bahan kimia yang meliputi garam, ion-ion, gas, herbisida, insektisida dan lain sebagainya. Stres garam terjadi dengan terdapatnya salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam tanaman. Stres garam ini umumnya terjadi dalam tanaman pada tanah salin. Stres garam meningkat dengan meningkatnya konsentrasi garam hingga tingkat konsentrasi tertentu yang dapat mengakibatkan kematian tanaman. Garam-garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl, NaSO2, CaCl2, MgSO2,  MgCl2 yang terlarut dalam air (Harjadi dan Yahya,1988).
Stress garam sangat erat kaitannya dengan potensial osmotik pada larutan hara. Dengan meningkatnya konsentrasi linarut atau garam hara (CaCl2), maka potensial osmotik di sekitar tanaman sangat meningkat sedangkan potensial air murni menurun yang mengakibatkan energi bebas air menurun. Hal ini menyebabkan jumlah air yang masuk ke dalam akar akan  berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman walaupun sebenarnya air di luar tanaman itu cukup. Keadaan yang demikian dikenal dengan kekeringan fisiologis. Kekeringan fisiologis atau tingkat salinitas yang cukup parah akan menimbulkan stres dan memberikan tekanan terhadap pertumbuhan tanaman (Fitter, 1991).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanamana menggunakan bahan anorganik unruk mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinarmatahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan (Maharani, 2013).
Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui tiga cara yaitu secara difusi dalam larutan tanah, secara pasif terbawa oleh aliran air tanah dan karena akar tumbuh kearah posisi hara tersebut dalam matriks tanah. Setelah berada pada permukaan akar, unsur hara diserap tanaman. Lintasan yang dilalui oleh air dan unsur hara yang terlarut didalamnya pada jaringan akar menuju pembuluh xylem. Jika potensial osmotik larutan lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar (Larasati, 2011).
            Unsur Hara merupakan senyawa organis maupun anorganis yang terdapat didalam tanah atau dengan kata lain, unsur hara merupaka nutrisi yang terkandung di dalam tanah dan dibutuhkan oleh tanaman. Unsur Hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro (Maharani, 2013).

Bacaan:
Abror, U., 2012. Mekanisme Penyerapan Air dan Mineral pada Tumbuhan. Ulilmoucil.blogspot.com.
Rahayu, S., 2009. Absorbsi. www.chemistry.com.
Nur, F., 2011. Unsur Hara Tanaman. Nurlight.blogspot.com.
Setyaningrum, A., 2012. Osmosis pada Tumbuhan. http://plus.google.com.
Larasati, P., 2011. Pengaruh Osmotik Konsentrasi Garam Hara Terhadap Absorpsi Air dan Pertumbuhan Tanaman.student.ipb.ac.id.
Maharani, Y., 2013. Absorbsi Nutrisi pada Tanaman. http://plus.google.com,
Madjid, A., 2013. Mekanisme Penyediaan Unsur Hara pada Tanaman. Dasar-dasarilmutanah.blogspot.com.
Anonim, 2014. Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman. http://wordpress.com.

0 comments:

Post a Comment