Jurnal Mitigasi Banjir : Sungai Kelara -Tipologi Banjir
Menurut Richards (1955) dalam (Suherlan, 2001), banjir memiliki dua arti yaitu meluapnya air sungai disebabkan oleh debit sungai yang melebihi daya tampung sungai pada keadaan curah hujan yang tinggi dan arti kedua yaitu banjir merupakan genangan pada daerah rendah yang datar yang biasanya tidak tergenang. Sedangkan menurut Suwardi (1999) dalam (Primayuda, 2006) melihat dari sisi lain bahwa banjir merupakan aspek interaksi antara manusia dengan alam yang timbul dri proses
Banjir dan Proses terjadinya Banjir
1. Pengertian banjir
Menurut BAKORNAS PB (2007) ada dua pengertian mengenai
banjir yaitu :
a.
Aliran air sungai yang
tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai
menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air limpasan
tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya
tidak dilawati aliran air.
b.
Gelombang banjir
berjalan kearah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan kenaikan muka air
dimuara akibat badai.
Menurut Richards (1955) dalam (Suherlan, 2001), banjir memiliki dua arti yaitu meluapnya
air sungai disebabkan oleh debit sungai yang melebihi daya tampung sungai pada
keadaan curah hujan yang tinggi dan arti kedua yaitu banjir merupakan genangan
pada daerah rendah yang datar yang biasanya tidak tergenang. Sedangkan menurut
Suwardi (1999) dalam (Primayuda,
2006) melihat dari sisi lain bahwa banjir merupakan aspek interaksi antara
manusia dengan alam yang timbul dari proses dimana manusia mencoba menggunakan
alam yang bermanfaat dan menghindari alam yang merugikan manusia.
Suherlan (2001) mengemukakan bahwa banjir dipengaruhi
oleh banyak faktor, tetapi apabila dikelompokkan maka akan didapatkan tiga
faktor yang mempengaruhi terhadap banjir, yaitu elemen meteorologi,
karakteristik DAS dan manusia. Elemen meteorologi yang berpengaruh pada
timbulnya banjir adalah intensitas, frekuensi dan lamanya hujan berlangsung.
Sedangkan karakteristik DAS yang berpengaruh terhadap banjir adalah luas DAS,
kemiringan lahan, ketinggian dan kadar air tanah. Sedangkan manusia berperan
pada percepatan perubahan karakteristik fisik DAS.
2.
Faktor-faktor penyebab banjir
Faktor-faktor penyebab banjir terdiri atas curah hujan,
penutupan lahan, topografi, elevasi dan jenis tanah dan seberapa besar
faktor-Faktor tersebut menyebabkan banjir.
a.
Curah hujan
Curah hujan adalah unsur iklim yang sangat dominan
mempengaruhi aliran permukaan dan erosi di daratan tropis. Sifat hujan yang
penting mempengaruhi erosi dan sedimentasi adalah energi kinetik hujan yang
merupakan penyebab pokok dalam pengancuran agregat-agregat tanah (Hillel, 1971 dalam Purnama, 2008).
Intensitas curah hujan netto (setelah diintersepsi oleh
vegetasi) yang melebihi laju infiltrasi mengakibatkan air hujan akan disimpan
sebagai cadangan permukaan dalam tanah, apabila kapasitas cadangan permukaan
terlampaui maka akan terjadi limpasan permukaan (surface run-off) yang ada pada akhirnya terkumpul dalam aliran
sungai sebagai debit sungai. Limpasan permukaan yang melebihi kapasitas sungai
maka kelebihan tersebut dengan istilah banjir (Suherlan, 2001)
Terdapat beberapa klasifikasi curah hujan dalam kaitannya
dengan tingkat kerawanan banjir yaitu seperti yang disajikan pada Tabel 1,
Tabel 2 dan Tabel 3.
Tabel 1. Sistem kelas
curah hujan penentuan kerawanan banjir
Curah Hujan (mm/bulan)
|
Nilai
|
<50
|
1
|
50 – 100
|
2
|
100 – 200
|
3
|
200 – 300
|
4
|
>300
|
5
|
Sumber : Miharja, dkk (2013)
Tabel 2. Klasifikasi curah hujan sebagai parameter rawan banjir
Curah Hujan
|
Nilai
|
<127 (mm/bl)
|
1
|
127
– 182 (mm/bl)
|
2
|
183
– 291 (mm/bl)
|
3
|
293
– 346 (mm/bl)
|
4
|
>346 (mm/bl)
|
5
|
Sumber
: Haryani, dkk (2001)
Tabel 3.
Pembagian kelas curah hujan untuk parameter banjir
Curah Hujan (mm/bulan)
|
Nilai
|
<200
|
1
|
200 – 225
|
2
|
225 – 250
|
3
|
>250
|
4
|
Sumber : Martha, (2011)
0 comments:
Post a Comment