Makalah Karbohidrat
Karbohidrat adalah salah biomolekul sumber energi yang utama.Karbohidrat diserap dari saluran pencernaan dalam bentuk monosakarida, terutama sebagai glukosa, fruktosa dan galaktosa. Senyawa-senyawa monosakarida tersebut sebagian akan langsung digunakan oleh sel
Tepung atau amilum adalah karbohidrat
yang mempunyai molekul rantai panjang dan biasanya berbentuk butiran. Amilum
terdapat dalam bentuk tunggal maupun majemuk. Butir amilum tersebut pertama
kali dibentuk di dalam kloroplas. Amilum kemudian akan dipecah dan diubah
menjadi gula yang disimpan dalam jaringan yang nantinya dapat disintesis
kembali di dalam amiloplas. Pada butir amilum biasanya tampak adanya lapisan
yang mengelilingi titik tumbuhatau hilum yang biasa disebut sebagai lamela. Lapisan dalam amilum atau lamela
terbentuk karena adanya pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal
pertumbuhan tiap lapisan. Molekul amilum tersusun menjari yang menunjukkan
sifat kristal. Amilum komersil berasal dari berbagai tumbuhan misalnya dari
endosperm biji jagung, beras, umbi kentang, umbi ketela pohon, batang sagu,
akar rimpang. Dalam pewarnaan dengan menggunakan JKJ amilum akan berwarna biru
hitam (Mulyani, 2006).
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya
berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang
saja dilakukan.Untuk melakukan aktivitas itu diperlukan energi yang diperoleh
dari bahan makanan yang dimakan.Pada umunya bahan makanan itu mengandung tiga
kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid
(Poedjiadi, 1994).
Di Indonesia bahan makanan pokok
yang biasa dimakan ialah beras, jagung, sagu dan kadang-kadang juga singkong
atau ubi.Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang
terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat yang terdapat sebagai
amilum atau pati.Karbohidrat ini tidak hanya sebagai pati saja melainkan
terdapat pula sebagai gula misalnya pada buah-buahan, dalam madu lebah dan
lainnya (Poedjiadi, 1994).
Secara kimiawi karbohidrat
didefinisikan sebagai senyawa-senyawa polihidroksi aldehida atau polihidroksi
keton, atau senyawa-senyawa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton. Dari definisi tersebut dapat dilihat
bahwa suatu senyawa karbohidrat dapat merupakan polihdroksi aldehida yang
artinya senyawa yang memiliki banyak gugus hidroksi (polihidroksi) dan memiliki
satu atau lebih gugus aldehida, dapat pula berupa polihidroksi keton yang
artinya senyawa yang memiliki banyak gugus hidroksi (polihidroksi) dan memiliki
satu atau lebih gugus keton atau dapat pula merupakan senyawa yang jika
dihidrolisis baru menghasilkan polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton.
Kelompok yang terdapat pada jenis karbohidrat ini merupakan oligomomer atau
senyawa-senyawa lain yang berikatan dengan gugus lain sehingga gugus aldehida
atau keton tertutupi (Sinaga, 2012).
Karbohidrat merupakan molekul
yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Karbohidrat adalah molekul
hayati yang melimpah di bumi dan memiliki fungsi sebagai penyimpan energi
(glukosa) dan pembentukan struktur (selulosa dan kitin).Selain itu karbohidrat
dapat ditemukan sebagai komponen asam nukleat dan turunannya dapat ditemukan di
koenzim tertentu.Kebanyakan dari molekul karbohidrat yang memiliki rantai
panjang ini berperan sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup.Karbohidrat
juga disebut sebagai sakarida dan semua karbohidrat dapat dibangun dari
karbohidrat sederahana yang disebut monosakarida.Jika molekul mengandung dua
monosakarida maka disebut sebagai disakarida.Sedangkan jika molekul mengandung
lebih dari dua monosakarida disebut sebagai polisakarida. Dan juga terdapat oligosakarida
yang merupakan polimer dengan jumlah monosakarida antara 2 hingga 20(Walker,
dkk., 2008).
Senyawa-senyawa
karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan jumlah
monomernya karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu (Sinaga,
2012) :
1.
Monosakarida
Monosakarida adalah
senyawa-senyawa karbohidrat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa
karbohidrat yang lebih sederhana. Berdasarkan jumlah atom C (karbon) yang
terdapat dalam tiap molekulnya, monosakarida dapat dibedakan menjadi :
a.
Triosa, yaitu monosakarida yang mempunyai tiga atom
C dalam setiap molekulnya. Contoh senyawa triosa adalah gliseraldehida dan
dihidroksi aseton.
b.
Tetrosa, yaitu monosakarida yang mengandung empat
atom C dalam setiap molekulnya. Contoh senyawa tetrosa adalah eritrosa, treosa
dan eritrulosa.
c.
Pentosa, yaitu monosakarida yang mengandung lima
atom C dalam setiap molekulnya. Contoh senyawa pentosa adalah ribose.
d.
Heksosa, yaitu monosakarida yang mengandung enam
atom C dalam setiap molekulnya. Contoh senyawa heksosa adalah glukosa,
galaktosa, mannosa, fruktosa, sorbosa, dan lain-lain.
2.
Oligosakarida
Oligo artinya beberapa sedangkan
sakarida artinya gula atau senyawa karbohidrat. Jadi, oligosakarida adalah
senyawa-senyawa karbohidrat yang jika dihidrolisis tiap molekulnya akan
menghasilkan beberapa molekul monosakarida. Oligosakarida dapat dibedakan
berdasarkan banyaknya residu monosakarida penyusunnya, menjadi disakarida yaitu
dua residu monosakarida per molekul, trisakarida yaitu tiga residu monosakarida
per molekul, tetrasakarida yaitu empat residu monosakarida per molekul, dan
seterusnya.Contoh disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltose.Sukrosa
adalah gula yang digunakan sehari-hari sebagai pemanis seperti dalam membuat teh,
kopi, dan minuman lainnya. Laktosa disebut juga gula susu karena banyak
terdapat dalam susu. Laktosa tersusun oleh satu residu glukosa dan satu residu
galaktosa. Dan maltosa adalah disakarida yang tersusun oleh dua unit glukosa
yang saling berikatan satu sama lain melalui ikatan gikosidik α-(1,4). Maltosa
banyak ditemukan di tumbuhan barley yang
sering digunakan dalam membuat malt.
3.
Polisakarida
Polisakarida adalah
senyawa-senyawa karbohidrat yang tersusun oleh banyak residu
monoskarid.Contohnya amilosa, amilopektin (amilosa dan amilopektin adalah
komponen penysusun pati atau amilum), glikogen, selulosa, inulin, dekstran, dan
lain-lain.Pati merupakan karbohidrat cadangan utama dalam tumbuh-tumbuhan,
sedangkan glikogen merupakan karbohidrat cadangan utama dalam tubuh manusia dan
hewan.
Amilum merupakan polisakarida
yang terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan.Amilum atau
pati terdapat pada umbi, daun, batang, dan berbagai biji-bijian.Batang pohon
sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan
rakyat di daerah Maluku.Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela
pohon atau singkong mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon
tersebut selain dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat juga digunakan
sebagai bahan pada pabrik tapioka (Poedjiadi, 1994).
Pati atau amilum merupakan senyawa
organik yang terdiri dari dua komponen, yaitu amilosa dan amilopektin.Amilosa
adalah polimer linear yang sebanding dengan selulosa.Sedangkan amilopektin
adalah rantai polimer bercabang yang sebanding dengan glikogen.Kemajuan zaman
sangat membantu dalam pengembangan metode yodium titrasi potensiometri untuk
memperkirakan presentasi amilosa pati. Dengan menggunakan prosedur ini kadar
amilosa yang terkandung dari banyak pati telah ditentukan. Jadi dapat diketahui
bahwa kandungan pati dari setiap bahan makanan berbeda-beda (Halsall, dkk.,
1997).
Kentang termasuk tanaman dikotil
yang bersifat semusim dan berbentuk semak herba.Kentang dapat tumbuh dan
bereproduksi dengan baik bila ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai
persyaratan tumbuhnya.Keadaan iklim tanah merupakan faktor penting yang perlu
diperhatikan disamping faktor penunjang lainnya dan kentang sangat tumbuh
dengan baik di dataran tinggi.Kentang sejenis sayuran yang masih satu famili
dengan umbi-umbian, bentuknya yang sederhana menyimpan sejuta manfaat bagi
tubuh manusia.Kentang digunakan sebagai makanan pokok di berbagai negara, juga
di Indonesia.Kentang pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, Inggris,
Jerman, dan Australia (Dinar, 2010).
Komposisizatgizipada kentang
yaitu, kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 %, protein 2,4%,
lemak 0,1 %, total energi yang diperoleh 100gr kentang adalah sekitar 80 kkal.
Dibandingkan dengan beras kandungan karbohirat, protein, energi kentang lebih
rendah.Namun jika dibandingkan dengan umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar,
dan talas, komposisigizikentang masih relatif lebih baik. Pati kentang
mengandung amilosa dan amilopektin dengan perbandingannya adalah 1:3. Dari pati
kentang dapat dihasilkan berbagai produk olahan makanan yang memiliki variasi
rasa (Dinar, 2010).
Bacaan:
Dinar,
Frida. 2010. Teknik Pengolahan Kentang
Menjadi Dodol Kentang Untuk Meningkatkan Penghasilan Keluarga Di Desa
Garingging Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Unimed.Medan. Vol : 16.
Hasan,
T.G., E.L. Hirst, J.K.N. Jones, I.W. Sasome. 1997. The Amylosa Content Of The Starch Present In The Growing Potato Tuber.Department
Of Botany and Chemistry.University Of Menchester.
Mulyani,
Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius:
Yogyakarta.
Poedjiadi,
A., 1994,Dasar-dasar Biokimi,
Universitas Indonesia; Jakarta.
Sinaga,
Ernawati, 2012. Biokimia dasar.PT
ISFI: Jakarta
Walker,
S., David, M., 2008. Biochemistry
Demystified. McGraw Company: United State.
0 comments:
Post a Comment