Makalah Resistensi Batu Saluran Kemih II
Secara umum pasien yang mengalami retensi urine akibat BSK maka penanganan yang dilakukan adalah penanganan terhadap masalah utamanya. Adapaun penanganan terhadap masalah BSK, penatalaksanaan pada nefrolitiasis terdiri dari pencegahan dan upaya
Upaya Pencegahan
Pencegahan penyakit resistensi
urine suspek BSK (Rosnelly, 2008) :
1.
Minum banyak air putih adalah tips paling gampang. Produksi urine akan
bertambah, sehingga endapan-endapan yang beresiko mengalami kristalisasi dan
bisa membantu akan ikut terbuang bersama urine. Standar kebutuhan air pada
manusia biasanya mengikuti rumus 30 cc per kilogram berat badan perhari. Jadi,
orang dengan berat badan 60 kg membutuhkan asupan air minum sebanyak 1,8 Liter
per harinya. Kebutuhan air juga bisa dipenuhi dengan rajin memakan makanan yang
banyak mengandung air, seperti sayur dan buah.
2.
Hilangkan kebiasaan menahan buang
air kecil, karena akan menimbulkan keadaan statis urine yang dapat berakibat
pada terjadinya pengendapan kristal.
3.
Karena kebanyakan batu terbentuk
dari kalsium, maka semua menu yang kaya akan kalsium seperti susu, keju ikan
salmon, sarden perlu dibatasi. Jika berasal dari air tanah, periksalah apakah
kandungan zat kapurnya tinggi.
4.
Selain itu, juga jangan berlebihan mengkonsumsi suplemen kalsium dan
vitamin D dosis tinggi. Suplemen ini dipromosikan dapat mencegah osteoporosis,
namun justru berbahaya karena menimbulkan batu kalsium bila dikonsumsi di luar
waktu makan. Hal itu tidak berbahaya bila mengonsumsi segera diikuti dengan
makan. Kelebihan vitamin D dapat memancing terlalu banyak penyerapan kalsium.
5.
Batu ginjal juga bisa terbentuk
dari asam urat, maka menu protein yang banyak kandungan purin (jeroan, daging,
makanan kaleng, kacang-kacangan, terigu) juga perlu dikurangi, termasuk jika
batu yang terbentuk terbuat dari oksalat yang berasal dari sayur mayur.
6.
Orang-orang yang pekerjaannya duduk dan kurang bergerak lebih gampang
terkena batu saluran urine daripada orang yang pekerjaannya banyak gerak atau
kerja fisik. Dianjurkan untuk mengurangi risiko terkena dengan banyak
berolahraga.
7.
Kurangi asupan makanan dan minuman yang dapat membuat pH urine menjadi
asam. Seperti asupan protein hewani yang berlebihan, jus apel, jus anggur, dan
jus tomat. Jika pH urine turun, reabsorbsi kalsium dalam ginjal berkurang
sehingga kadar kalsium urine naik. Batu kalsium oksalat akan terbentuk pada pH
urine 5,2. Selain itu, hasil metabolisme protein hewani akan menyebabkan kadar
kalsium dan asam urat dalam urine naik.
B. Teraphy /
Pengobatan
Teraphy dan pengobatan pada penderita
resistensi urine suspek bsk (Leksananingrum, 2011) :
1.
Terapi medik dan simtomatik
Terapik
medik => mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu dengan
dikelurkannya batu pada saluran kemih, maka retensi urine dapat teratasi
juga.
·
Pengobatan
Simtomatik = > mengusahakan agar nyeri khususnya kolik ginjal yang terjadi
menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum
berlebihan disertai diuretikum bendofluezida 5 - 10 mg/hr.
Terapi mekanik
E S W L =
> Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy.
Terapi pembedahan
Jika
tidak tersedia alat litotriptor.
C. Penatalaksanaan
Secara umum pasien yang mengalami retensi urine
akibat BSK maka penanganan yang dilakukan adalah penanganan
terhadap masalah utamanya. Adapaun penanganan terhadap masalah BSK,
penatalaksanaan pada nefrolitiasis terdiri dari (Rosnelly, 2008) :
1. Obat diuretik thiazid (misalnya
trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
2. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10
gelas/hari).
3. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium
selulosa fosfat.
4. Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat
pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat.
5. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang
menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan
yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh).
Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi.
6. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit
lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis
tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan
terhadap penyakit-penyakit tersebut. Batu asam urat.
7. Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan
dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di
dalam air kemih.
8. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa
diberikan allopurinol.
9. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih
bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa),
bisa diberikan kalium sitrat.
Penatalaksanaan nefrolitiasi adalah :
1. Terapi Medis dan Simtomatik
2. Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu
atau melarutkan batu. Tetapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri.
Selain itu dapat diberikan minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian
diuretik.
3. Litotripsi
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan
dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde ke
batu yang ada di ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu
alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adaah ESWL. ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yang adalah tindakan memecahkan batu
ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut.
4. Tindakan
bedah
Tindakan bedah dilakukan jika tidak
tersedia alat litotripsor tindakan bedah lain adalah niprolithomy adalah
pengangkatan batu ginjal dengan adanya sayatan di abdomen dan pemasangan alat,
alat gelombang kejut, atau bila cara non bedah tidak berhasil.
Penatalaksanaan Diet
1.
Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan keadaan penyakitnya
(mula-mula air-lunak-makanan biasa).
2.
Makanan diberikan dalam porsi
kecil dan sering.
3.
Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai kebutuhan.
4.
Serat
tinggi, dan zat gizi mikro sesuai kecukupan.
5.
Minum air 8-10 gelas/hari (± 2 liter).
Bacaan :
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Anonim.
Mencegah dan mengobati resistensi urine suspek bsk. http://ryaniehealth.blogspot.com
/2007/03/mencegah-mengobati-resistensi urine
suspek bsk,html.
Behrman,
Richard E. 2009. Ilmu Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, bagian 1.
Leksananingrum, dkk.
2011. Perhitungan kebutuhan Gizi Rumah Sakit. Malang : Rumah Sakit Dr.Saiful
Anwar.
Rosnelly, dkk. 2008. Buku
pedoman Praktis Doagnosa Gizi dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar. Malang :
Instalasi Gizi Rumah Sakit Dr.Saiful Anwar
Soedarto. 2009.
Penyakit-Penyakit Infeksi di Indonesia. Widya Medika: Jakarta.
Suriadi,
SKp & Rita Yuliani SKp. 2010. Asuhan Gizi pada pasien bedah. Penerbit CV. Sagung Seto.
0 comments:
Post a Comment