Makalah Biodisel-Molase (Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan bioenergi mendapat perhatian luas di
dunia akibat kekhawatiran akan habisnya sumber minyak dan perubahan iklim
global (Osunkoya dan Okwudinka, 2011). Selain itu, pengembangan bioenergi juga
diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan membuka lowongan kerja terutama
di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu bioenergi yang banyak
dikembangkan dewasa ini adalah biodiesel atau biosolar.
Produksi biofuel terutama biodiesel telah menjadi
alternatif dalam mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak. Permintaan biodiesel
baik ekspor maupun konsumsi dalam negeri mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2011
(Redaksi BakrieGlobal, 2011).
Hambatan utama industri biodiesel di Indonesia
adalah harga bahan baku berupa minyak nabati yang tinggi dan merupakan minyak
konsumsi (edible oil) (Hala et al,
2011) hingga perlu dicari bahan baku (feedstock)
alternatif. Salah satu bahan baku alami yang berpotensi sebagai sumber utama
pengembangan biodiesel adalah molase. Molase adalah limbah pengolahan tebu
dengan kuantitas sebesar 5% dari total produksi (Nelson et al, 2008). Di berbagai
tempat, molase belum dimanfaatkan lebih lanjut hingga cenderung dibuang begitu
saja dan merusak lingkungan.
Permasalahan limbah molase tersebut dapat diatasi
dengan menggunakan bioremediasi berbasis yeast oleaginous. Bioremediasi adalah proses degradasi limbah dengan agen
biologis hingga menghasilkan produk yang tidak berbahaya (US-EPA, 2010).
Pemakaian yeast oleaginous sebagai
agen bioremediator diharapkan mampu mendegradasi secara optimum limbah molase
secara optimal dan menghasilkan produk berupa lipid untuk produksi biosolar.
Bioremediasi molase menggunakan yeast
oleaginous tersebut dapat diintegrasikan dengan produksi biosolar. Molase
sendiri adalah bahan dengan tekanan osmotik tinggi hingga diharapkan dapat terisolasi
yeast oleaginous yang mampu tumbuh
optimum pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik tinggi. Hingga dalam
kegiatan ini, dapat diatasi dua masalah sekaligus, yakni masalah pencemaran
lingkungan oleh molase yang tidak dikelola dengan baik dan pengembangan produksi strategis biosolar dengan yeast oleaginous
osmotoleran asal molase sebagai core
system.
1.2 Perumusan masalah
Permasalahan
yang akan dijawab dalam penulisan ini adalah dapatkah yeast oleaginous osmotoleran menghasilkan
lipid yang optimal dari limbah molase sebagai
bahan baku biodiesel?
0 comments:
Post a Comment