Popular Posts

Friday, July 1, 2016

Makalah Biodisel-Molase (Pendahuluan)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengembangan bioenergi mendapat perhatian luas di dunia akibat kekhawatiran akan habisnya sumber minyak dan perubahan iklim global (Osunkoya dan Okwudinka, 2011). Selain itu, pengembangan bioenergi juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan membuka lowongan kerja terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu bioenergi yang banyak dikembangkan dewasa ini adalah biodiesel atau biosolar. Produksi biofuel terutama biodiesel telah menjadi alternatif dalam mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak. Permintaan biodiesel baik ekspor maupun konsumsi dalam negeri mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2011 (Redaksi BakrieGlobal, 2011).  
Hambatan utama industri biodiesel di Indonesia adalah harga bahan baku berupa minyak nabati yang tinggi dan merupakan minyak konsumsi (edible oil) (Hala et al, 2011) hingga perlu dicari bahan baku (feedstock) alternatif. Salah satu bahan baku alami yang berpotensi sebagai sumber utama pengembangan biodiesel adalah molase. Molase adalah limbah pengolahan tebu dengan kuantitas sebesar 5% dari total produksi (Nelson et al, 2008). Di berbagai tempat, molase belum dimanfaatkan lebih lanjut hingga cenderung dibuang begitu saja dan merusak lingkungan.
Permasalahan limbah molase tersebut dapat diatasi dengan menggunakan bioremediasi berbasis yeast oleaginous. Bioremediasi adalah proses degradasi limbah dengan agen biologis hingga menghasilkan produk yang tidak berbahaya (US-EPA, 2010). Pemakaian yeast oleaginous sebagai agen bioremediator diharapkan mampu mendegradasi secara optimum limbah molase secara optimal dan menghasilkan produk berupa lipid untuk produksi biosolar. Bioremediasi molase menggunakan yeast oleaginous tersebut dapat diintegrasikan dengan produksi biosolar. Molase sendiri adalah bahan dengan tekanan osmotik tinggi hingga diharapkan dapat terisolasi yeast oleaginous yang mampu tumbuh optimum pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik tinggi. Hingga dalam kegiatan ini, dapat diatasi dua masalah sekaligus, yakni masalah pencemaran lingkungan oleh molase yang tidak dikelola dengan baik dan pengembangan  produksi strategis biosolar dengan yeast oleaginous osmotoleran asal molase sebagai core system.

1.2  Perumusan masalah


Permasalahan yang akan dijawab dalam penulisan ini adalah dapatkah yeast oleaginous osmotoleran menghasilkan lipid yang optimal dari limbah molase sebagai  bahan baku biodiesel?

0 comments:

Post a Comment