Popular Posts

Friday, July 29, 2016

Laporan Praktikum Lapang : Contoh Inventarisasi Satwa

Keadaan tersebut merupakan hasil langsung dari dampak antropogenik, seperti pembakaran hutan dan padang rumput, perladangan berpindah, perburuan dan perdagangan burung.  Kebanyakan hanya satwa dari kelas insect yang mendominasi pengamatan pada pagi hariOverton (1971) mengatakan bahwa segala sesuatu di alam
Adapun metode yang digunakan saat pengambilan data di lapangan adalah dengan metode transek berpetak, dengan langkah sebagai berikut:
  • aMenentukan letak jalur pada areal hutan yang akan digunakan untuk kegiatan inventarisasi satwa.
  • b Membuat garis sepanjang 150 m untuk iventarisasi satwa malam, dan 200 m untuk inventarisasi satwa pagi menggunakan roll meter.
  • c Membagi jalur menjadi dua bagian yang sama, yaitu ke kanan sepanjang 5 m dan kiri sepanjang 5 m.
  • dMembagi kedua bagian tersebut sepanjang 50 m hingga terbentuk 3 plot dengan ukuran yang sama pada masing-masing jalur.Mengamati setiap jenis satwa yang terdapat pada masing-masing plot secara  berurutan dimulai dari 1,2 dan seterusnya dengan memperhatikan waktu, perilaku, jumlah, dan nama family satwa tersebut.
  • fMencatat setiap data yang diperoleh pada tally sheet yang telah disediakan.
  • gMengolah data yang telah diperoleh dengan menghitung Frekuensi (F), Kerapatan (K), dan Indeks Keanekaragaman Jenis (H’).

Adapun pengolahan data inventarisasi satwa yang dilakukan sebagai berikut:
  • Frekuensi (f(%)) = Jumlah Sub Plot ditemukan Jenis/jumlah seluruh plot x 100%
  • Kerapatan;  Kr= Jumlah Kehadiran/Luas plot ( Kerapatan (spesies/2.500 m2)
  • Keanekaragaman Jenis ; H' = -E(ni/n) ln (ni/n) ; dimana ( ni = jumlah individu i, n = jumlah seluruh individu)

PEMBAHASAN
Inventarisasi satwa yang dilakukan pada malam hari yaitu berjumlah .. jenis, sedangkan pada pagi hari jumlah yang ditemukan yaitu ..  jenis. Satwa yang sering dijumpai pada pengamatan baik malam maupun pagi hari kebanyakan dari kelas insect atau serangga.  

Pada pengamatan yang dilakukan pada pagi hari, satwa yang diprioritaskan adalah burung. Akan tetapi hanya sedikit jenis burung yang dapat dijumpai di lapangan, dikarenakan saat ini populasi burung cenderung menurun. Keadaan tersebut merupakan hasil langsung dari dampak antropogenik, seperti pembakaran hutan dan padang rumput, perladangan berpindah, perburuan dan per-dagangan burung.  Kebanyakan hanya satwa dari kelas insect yang mendominasi pengamatan pada pagi hari. Overton (1971) mengatakanbahwaSegalasesuatu di alamakanmengalami perubahan baik mengenai flora maupun fauna tergantungkepadadinamikalingkungannya. Perubahan perubahan yang terjadi di alamjugatidak menutup kemungkinan terjadi penurunan jumlah satwa.
KESIMPULAN
Pada pengamatan inventarisasi satwa dapat ditarik kesimpulan bahwa satwa pada pagi hari lebih banyak ditemukan daripada satwa pada malam hari, hal ini disebabkan karena satwa lebih banyak beraktivitas pada pagi hari, sedangkan pada malam hari lebih banyak hewan nocturnal yang beraktivitas pada malam hari.

0 comments:

Post a Comment