Popular Posts

Tuesday, May 24, 2016

Laporan Percobaan Surfer

Laporan Percobaan Surfer
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang
Software surfer ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik segiempat yang beraturan input data yang diperoleh koordinat titik-titik elevasi x, y dan z yang diambil dari pengukuran antopografi. Data dari hasil pengukuran diolah dalam surfer untuk mendapatkan peta kontur wilayah secara langsung serta volume cut and fill (galian dan timbunan) yang dibutuhkan. Program surfer ini sangat membantu dalam menggambar peta kontur yakni mempermudah pembuatan peta kontur  dan mempercepat proses pembuatan peta kontur.
Pada saat akan membuat sebuah peta untuk menggambar permukaan sebuah lahan dan untuk mempermudah pembuatan peta tersebut maka digunakanlah program surfer yang merupakan salah satu perangkat lunak untuk membuat peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada data grid. Grid adalah
serangkaian garis vertikal dan horizontal yang saling berpotongan
dan dalam surfer terbentuk segiempat dan digunakan sebagai dasar  pembentukan  kontur  dan  surface  tiga  dimensi (3D). Program surfer ini sangat membantu dalam menggambar peta kontur yakni mempermudah pembuatan peta kontur dan mempercepat proses pembuatan peta kontur.
Dalam penggunaan software tersebut perlu diketahui bagaimana cara penggunaanya agar dapat memudahkan kita dalam mengolah data. Pengolahan data pada surfer dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk garis kontur pada suatu daerah yang menunjukkan hasil dalam bentuk tiga dimensi. Hal ini lebih mempermudah untuk mengetahui kerataan suatu lahan.  Ada beberapa syarat garis kontur yang perlu diketahui agar garis kontur yang didapatkan bisa benar-benar sesuai dengan keadaan lahan.
Berdasakan uraian di atas maka dilakukanlah praktikum surfer ini untuk membuat sebuah peta kontur yang dapat ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi, agar dapat melihat bentuk kontur lebih nyata.



1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum dengan judul percobaan surfer adalah untuk mengetahui pengertian surfer, untuk mengetahui prinsip kerja surfer, dan untuk mengetahui cara menggunakan surfer.
Kegunaan dari praktikum dengan judul percobaan surfer adalah agar praktikan dapat mengetahui pengertian surfer, prinsip kerja surfer, dan mengetahui cara menggunakan surfer sehingga praktikan dapat menggunakan surfer untuk membuat peta kontur.
























II.                TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Surfer
Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Pendapat lain menyatakan Surfer merupakan perangkat lunak pemetaan berlandaskan grid yang menginterpolasi data ruang dalam arah sumbu xyz (Zul, 2013).
Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horizontal yang dalam surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horizontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd (Darlis, 2011).
Surfer merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Golden Software Inc, yaitu sebuah perusahaan yang berlokasi di Golden, Colorado, Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan perangkat lunak di bidang Geographic Information System (GIS) dan scientific software (Darlis, 2011).
Surfer menghasilkan Peta kontur atau denah (Surface Plot) dari data xyz. Peta dasar dapat digunakan untuk menampilkan informasi batas, seperti misalnya bentuk Geographic, gedung atau informasi lain. Peta terakhir digunakan untuk menampilkan lokasi data titik dalam peta. Anda juga dapat membuat Overlay peta dengan menggabungkan dua atau lebih kedalam satu peta (Haris, 2013).
Peta kontur adalah dua dimensi yang mewakili data tiga dimensi kontur. Bentuk dari permukaan diperlihatkan dengan garis kontur. Peta kontur dapat menampilkan garis kontur, dan juga dapat Display (menampilkan) warna dan bentuk diantara garis kontur , memberi petunjuk untuk mengembangkan peta kontur (Haris, 2013).


Menurut Haris (2013), yang menyatakan bahwa pada surfer, terdapat beberapa Tipe File yaitu :
a.    Data File digunakan untuk menghasilkan Grid File, data titik akhir pada peta. File ini umumnya berpedoman pada data File xyz, melalui Manual Surfer dan sistemnya.
b.    Grid File digunakan untuk menghasilkan peta kontur dan Surface plot (denah), menghaluskan Regular Spaced Array dari data z yang diatur dalam Collumn dan Row.
c.    Boundary File digunakan untuk batas/menutupi (Overlay) dasar peta pada peta kontur atau Surface Plot, atau Specify dari batas untuk mengosongkan dan mengiris (Slice) perhitungan.
d.   Default Setting (.SET) untuk Specify Default Setting menggunakan dengan Surfer.
e.    Surfer (.SRF) dokumen yang menyimpan semua objek dan Current Setting diisikan dalam Plot Window.

2.2.  Kelebihan dan Kekurangan Surfer
Menurut Juniangga (2010), berikut beberapa kelebihan dari software surfer antara lain:
1.         Jika hasil pengukuran topografi lapangan yang menggunakan koordinat lokal X,Y dan elevasi Z dapat dengan mudah ditransfer.
2.         Jika data yang tersedia sudah berupa peta topografi hasil pengukuran, pelaksanaan digitasi dapat dilakukan dengan cara yang cukup mudah.
3.         Dapat dilakukan modifikasi, dengan manipulasi sebagian nilai kontur sebagai bagian dari bentang alam yang terubah.
4.         Perhitungan luas dan volume sebelum dan sesudah kondisi bentang alam berubah dapat dilakukan dengan cara sederhana.
5.         Dengan fasilitas yang tersedia (vector), dapat dilakukan membagi daerah berdasarkan kawasan penyaluran.
6.         Dalam surfer tersedia juga fasilitas untuk menghitung besarnya sumberdaya atau cadangan; misalnya dengan menggunakan kriging, inverse distance, minimum curvature, dll.
7.         Penggunaan program terapan ini sangat mudah dan sederhana (user friendly).
8.         Memiliki banyak format file yang tersedia seperti data spreadsheet; *.dat, *.txt, *.xls, *.bna, *.bln dan lain-lain; data topo contour map; *.srf, *.wmf, *.jpg, *.bmp, *.gif dan lain-lain.
9.         Memungkinkan transfer file ke program terapan lainnya.
10.     Memiliki banyak variasi warna.
11.     Visualisasi lengkap karena dilengkapi salib sumbu koordinat.
12.     Kenampakan melintang terlihat lebih jelas.
Menurut Juniangga (2010) beberapa kelemahan dari software surfer adalah:
1.         Membutuhkan waktu pemrosesan yang lama.
2.         Membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatan digital terrain mode.
3.         Tidak dapat melakukan klasifikasi kemiringan sesuai dengan presentase kemiringan yang dikehendaki.
4.         Hanya dapat menampilkan satu penampang melintang saja.
5.          Dalam penggunaannya diperlukan lisensi.
2.3.  Bagian-bagian Surfer
Menurut Pratiwi (2011), lembar kerja surfer terdiri dari tiga bagian yaitu:
a.      Surface plot
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional.
Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Dapat pula diatur ukuran kertas kerja yang akan digunakan sebagai media pencetakan peta.
b.      Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki

antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat.
c.       Editor
Editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta. Jendela editor juga digunakan untuk menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
2.4. Sifat Garis Kontur
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan  bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik (Muda, 2010).
Menurut Muda (2010) Penggambaran kontur garis kontur memiliki sifat sebagai berikut :
a.    Berbentuk kurva tertutup.  
b.    Tidak bercabang.
c.    Tidak berpotongan.
d.   Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e.    Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f.     Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g.    Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h.    Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landau.
i.      Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,  jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan


dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
j.      Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k.    Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
l.      Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.







    
















III.  METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1     Waktu dan Tempat
Praktikum dengan judul percobaan Surfer dilakukan pada hari
3.2    Alat dan Sofware
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop dan monitor. Software yang digunakan adalah Software surfer 32-bit.

3.3    Prosedur Kerja

      Prosedur kerja dari praktikum ini adalah :

0 comments:

Post a Comment