Makalah Makanan Jajanan
Peranan makanan jajanan mulai
mendapat perhatian secara internasional yang banyak menaruh perhatian terhadap
studi dan perkembangan makanan jajanan. Peranan makanan jajanan sebagai
penyumbang gizi dalam menu sehari-hari yang tidak dapat disampingkan.
Makanan Jajanan
Makanan jajanan (Street Foods) adalah jenis makanan yang dijual
dikaki lima, pinggiran jalan , di stasiun, di pasar, di tempat pemukiman serta
lokasi yang sejenis (Pamela, 2014).
Makanan jajanan menurut FAO didefisinikan sebagai makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat
keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut (Pamela, 2014)
Menurut peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988, makanan jajanan adalah makanan dan
minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel.
Makanan kecil atau jajan adalah
makanan yang biasanya menemani minum teh, kopi, atau minuman dingin. Dapat
dihidangkan pagi sekitar jam 10.00 WITA atau sore hari pukul 16.00-17.00 WITA, kadang-kadang dapat dihidangkan padamalam hari sebelum tidur. Kira-kira
satu kali makan jajan, seseorang cukup 1-2 potong yang mengandung 150-200
kalori(Arlita, 2012).
Pangan jajanan termasuk dalam
kategori pangan siap saji yaitu makanan dan minuman yang dijual untuk langsung
dikonsumsi tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Ragam pangan jajanan antara
lain: bakso, mie goreng, nasi goreng,ayam goreng, burger, cakue,
cireng, cilok, cimol, tahu, gulali, es jepit, es lilin dan ragam pangan jajanan
lainnya (Supraptini, 2011).
Menurut Srianta (2013), makanan
jajanan dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu:
a.
Makanan utama atau main dish
yaitu nasi rames, nasi rawon, nasi pecel, dan sebagainya.
b.
Panganan atau snak yaitu kue, onde-onde, pisang goreng, dan sanck pabrikan
lainnya.
c.
Golongan minuman yaitu es teler, es buah, teh, kopi, dewet, jenang, es
cukur (campur) dan minuman pabrikan lainnya.
d.
Buah-buahan segar yaitu mangga, durian, dan sebagainya.
1.
Fungsi Makanan Jajanan
Peranan makanan jajanan mulai mendapat perhatian secara internasional yang
banyak menaruh perhatian terhadap studi dan perkembangan makanan jajanan.
Peranan makanan jajanan sebagai penyumbang gizi dalam menu sehari-hari yang
tidak dapat disampingkan. Makanan jajanan mempunyai fungsi sosisal ekonomi yang
cukup penting, dalam arti pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan
sosial ekonomi pedagang. Disamping itu, makanan jajanan memberikan kontribusi
gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu (Srianta, 2013)
2.
Kandungan Nilai Gizi Makanan Jajanan
Berbagai jenis makanan jajanan yang dikonsumsi oleh seseorang harus
mengandung nilai gizi. Proporsi makanan jajanan yang dikonsumsi rata-rata
mengandung nilai gizi yang cukup. Jenis makanan jajanan seperti risoles, kue
bogis, bola-bola, tergolong jenis makanan padat kalori diikuti oleh kue
mangkok, bakpao, dan combro. Beberapa jenis makanan tersebut juga merupakan
sumber protein yang baik seperti misalnya bakpao, bola-bola yang mengandung
telur atau daging, mengandung nilai protein tinggi. Dari jenis makanan dengan
kalori rendah tetapi tinggi protein adalah tahu pong dan cake kue (Supraptini,
2011).
Ada beberapa contoh makanan
jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah seperti satu potong bakwan dengan
berat 40 gram, energi100 kalori, protein 1,7 gram;satu bungkus chiki dengan
berat 16 gram, energi 80 kalori, protein 0,9 gram; coklat satu bungkus dengan
berat 16gram, energi 475 kalori, protein 2,0 gram; satu bungkus es mambo dengan
berat 25 gram, energi 152 kalori, protein 0,0 gram, satu buah Pisang goreng
dengan berat 60 gram, energi 132kalori, protein 1,4 gram; satu buah permen
dengan berat 2 gram, energi 100 kalori, protein 0,0gram; satu porsi somai
dengan berat 170 gram, energi 95 kalori, protein 4,4 gram (Supraptini, 2011).
3.
Keamanan Makanan Jajanan
Pada penelitian yang dilakukan di Bogor telah ditemukanSalmonella Paratyphi A di 25%-50% sampel minuman yang dijual dikaki
lima. Bakteri tersebut adalah penyebab penyakit tifus pada anak. Penelitian
lain yang dilakukan suatu lembaga studi di daerah Jakarta Timur mengungkapkan
bahwa jenis jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak sekolah adalah
lontong, otak-otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, ketan uli, es sirop,
dan cilok (Supraptini, 2011).
Bacaan :
Pamela,
Thanos dkk. 2014. Identifikasi Keberadaan Salmonella
sp. pada Jajanan Kue Lapis di Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
Romanda F. 2016. Hubungan Personal Hygiene dengan keberadaan E. Coli pada Makanan di Tempat
Pengolahan Makanan (TPM) Buffer Area Bandara
Adi Soemarmo Surakarta. Universitas Muhammadiah Surakatra. Surakarta.
Supraptini
dkk. 2011. Kualitas bahan Makanan Jajanan yang Dijual di Pasar Tradisioanal di
Bebrapa Kota di Indonesia. Jurnal Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat.
Srianta
dan Elisa Rinihapsari. 2013. Deteksi Salmonella
pada Nasi Goreng yang Disediakan oleh Restoran Kereta Api Kelas Ekoomi.
Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.
Trisnaini,
Inoy. 2012. Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis Proses Pengolahan Bola-bola
Daging di Instalasi Gizi Rumah Sakit. Universitas Sriwijaya. Palemang.
1xBet korean - legalbet.co.kr
ReplyDelete1xbet korean. In 1xbet kz Play. 1xbet is the best option for online sports betting, but many do not.