Makalah Pigmen Tumbuhan II
Sel penutup
memiliki klorofil dalam selnya sehingga dengan bantuan cahaya matahari dapat
melakukan fotosintesis. Terlalu banyak sinar berpengaruh beruk terhadap klorofil.
Larutan klorofil yang dihadapkan pada sinar kuat akam berkurang hijaunya dan
daun yang kena sinar matahari langsung pada umumnya berwarna hijau kekuningan.
Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau alat
spektofotometer. Spektofotometer temasuk dalam analisa kuantitatif yang di
dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
pembagian kalorimetri dengan
menggunakan alat spektrofotometer. Metoda ini dapat
digunakan apabila sampel
yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup lama, intensitas warna
terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari gangguan. Warna larutan
yang terjadi berbanding lurus dengan kosentrasi larutan (Khopkar, 1990).
Klorofil akan
memperlihatkan flouresensi berwarna merah yang berarti warna larutan tersebut
tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang
dipantulkan. Proses
fotosintesis banyak diperlukan senyawa kimia yang penting dalam mengubah cahaya
menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi, adalah pigmen yang terdapat
didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya memulai proses fotosintesis.
Pigmen tersebut dalam kloroplas yaitu pada membran internal yang disebut
tilakoid. Pigmen tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan keratinoid
(Sasmitamihardjo, 1990).
Klorofil
terdapat didalam kloroplas yang merupakan pigmen yang aktif didalam
fotosintesis. Klorofi adalah molekul tetra-spiral yang dihubungkan aleh atom
Mg, yang berbrntuk oval yang terkandung dalamnya. Penyerapan yang esensial oleh
kloroplas didalam menbran tilakoid. Tiap-tiap foton dapat mengelurakan electron
kedalam klorofil, klorofil hijau akan menyerapa warna yang panjang gelombangnya
pendek, berenergi tinggi yang efektif dalam fotosintesis. Penyerapan terhadap
panjang gelombang relatif bervariasi dan dapat diukur denan menggunakan
spektrofotometer. Gambaran dari banyaknya penyerapan dari fungsi panjang
gelombang yang
disebut dengan spectrum penyerapan (Dwijoseputro,1980).
Beberapa
tipe klorofil pada tanaman yaitu
klorofil a, b, dan c, dorobium serta klorofil 650 dan 660. klorofil a dan b
terdapat pada semua organisme yang melakukan fotosintesis. Uluran kloroplas
bervariasi pada setiap spesies, pada tanaman tingakat tinggi diameter kloroplas
antara 4-6 mm. Kloroplas pad sel polipoid lebih besar dibandingkan tanaman yang
selnya bukan polipoid. Perubahan bentuk dan volume kloroplas dapat disebabkan
oleh cahaya, keadaan yang gelap kloroplas dapat direduksi dengan penambahan ATP
(Devlin, 1975).
Warna hijau pada
kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen didalamnya yaitu
klorofil a, dan klorofil b, berwarna hijau karena banyak menyerap warna
lembayung dan merah dan memancarkan sinar hijau, selain klorofil da xantofil
dan karoten. Benda-benda berwarna menyerap cahaya dengan berbagai panjang
gelombang sampai pada tingkat tertentu, dan warna yang timbul pada warna
tersebut adalah cahaya yang diserap paling sedikit. Proses fotosintesis warna
yang paling sedikit diserap adalah warna dengan cahaya hijau, warna inilah yang tersebar dan dipantulkan oleh
tumbuhan sehingga tampak warna hijau
(Sastamitamihardjo, 1990).
Prinsip kerja
Kromatografi Lapis Tipis yaitu KLT menggunakan sebuah lapis tipis silica atau alumina
yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras merupakan
fase diam. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Pelaksanaan
ini biasanya dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna
dan cara penggunaan KLT hampir sama dengan penggunaan Kromatografi kertas,
hanya saja pada KLT fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/ Aluminium foil (Kimball, 1988).
Kadar dari
klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur dengan metoda
spektrofotometer. Sel penutup pada lembaran daun yang mengandung klorofil,
didalam stroma pada sel tersebut akan berlangsung fotosintesis yang akan
menghasilkan karbohidrat (gula). Gula tersebut menyebabkan potensial osmotik
cairan sel yang menurun, potensial air juga akan menurun, dengan peristiwa itu
timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan terbentuknya stroma (Kimball,
1988).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.
A., 2002. Biologi
Edisi 8, Jilid 1. Erlangga.
Jakarta.
Devlin,RM. 1975. Plant Phsiology, Third Edition, D. Van Nostrand. Company. New York.
Dwijoseputro, D., 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.
Jakarta.
Khopkar, S. M., 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press.
Jakarta.
Kimball, J. W., 1988. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Salisbury dan Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. ITB.
Bandung.
Sasmitamiharjdo, D. S., 1990. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
0 comments:
Post a Comment